"Dan Kami tinggikan bagimu sebutan (nama) mu."
(QS. Al-Insyirah : 4)
Nama-Ku tidak akan disebut kecuali namamu juga disebut. Nama mu bersamaan dengan nama-Ku dalam adzan, shalat, khutbah, ceramah. Apa kamu ingin kemuliaan yang lebih besar dari ini? Setiap yang shalat, bertasbih, berhaji, dan berkhutbah selalu menyebut mu. Apa kamu meminta kemuliaan yang lebih besar dari ini?
Nama mu disebut dalam kitab Taurat dan Injil. Nama mu tertulis dalam halaman-halaman pertama, diwan-diwan terdahulu, nama mu tersiar di klub-klub, dipuja di kota dan di desa, dalam pertemuan - pertemuan, dan dalam upacara - upacara.
Aku telah muliakan namamu. Maka namamu menyebar seperti menyebarnya sinar matahari, melintasi benua seperti melintasnya angin. Setiap kota mengenal mu, setiap daerah mendengar mu, dan setiap desa menanyakan mu.
Aku telah muliakan namamu. Kamu pun menjadi bahan perbincangan dalam perkumpulan, kisah dalam bergadang, pilar berbagai pembicaraan, dan sejarah besar dalam hidup.
Aku telah muliakan namamu. Maka namamu tidak terlupakan bersama hari-hari,tidak terhapus bersama tahun-tahun, tidak tercabut dari daftar kekekalan, tidak terganti dalam lembaran sejarah. Orang-orang besar tidak melupakan mu. Jika ada diantara hamba - hamba Ku yang dimuliakan namanya itu disebabkan mengikuti jejakmu.
Telah lenyap bekas bangsa-bangsa tetapi tidak dengan bekas-bekasmu. Telah terhapus peninggalan para raja tetapi tidak dengan peninggalan mu. Telah hilang kemuliaan para raja tetapi tidak dengan kemuliaan mu. Tidak ada manusia yang lebih lapang dada dari mu, tidak ada yang lebih mulia namanya dari mu, tidak ada yang lebih baik peninggalannya darimu, dan tidak ada yang lebih indah perangainya darimu.
Apabila ada orang yang sedang bersaksi, namamu disebut bersama-sama nama-Ku. Apabila ada yang sedang bershalat Tahajjud namamu disebut bersama nama-Ku. Apabila ada yang sedang berkhutbah, namamu disebut bersama nama-Ku. Puji lah Tuhanmu karena Aku telah memuliakan namamu.
Di kutip dari "Cahaya Pencerahan" karya DR. 'Aidh al-Qarni_Halaman 50-52
Di kutip dari "Cahaya Pencerahan" karya DR. 'Aidh al-Qarni_Halaman 50-52