Don't ever let somebody tell you, you cant do something..... You got a dream, you got a protect it.. Period....!!!

Design your theme

Righteous Kill

Background nya keren juga tuh, tapi kok gak sadar ada yang bening juga tuh....:D

Quisque sed felis

Bang J keren juga tuh style nya... :D

Etiam augue pede, molestie eget.

KAWAH PUTIH IS THE BEST PLACE..... THANKS GOD...

Hellgate is back

WOI......

FOR YOU ALL..

CLICK THIS TO YOU KNOW.....

Latest Posts



Sungguh memprihatinkan dan ironis melihat kenyataan dalam kehidupan manusia yang selalu dilanda perpecahan,pertengkaran, bahkan saling bunuh, dan semua itu di dasari oleh masalah "Perbedaan".

Perbedaan adalah elemen dasar dari keberadaan dan kehidupan:
  • Lampu listrik bisa menyala karena kerjasama antara 2 sifat arus listrik yang berbeda, yaitu arus negative (-) dan arus positif (+)
  • Orang bisa menikmati kekayaan materi karena adanya orang miskin materi, karena jika semua orang kaya, maka tak ada yg mau jadi pekerja, jadi sama susah dan capeknya... 
Dua contoh di atas adalah fakta sederhana, dan tak perlu saya tulis semua tentang kebenaran dari "perbedaan", karena memang seluruh isi alam semesta dan kehidupan tersusun dari harmonisasi perbedaan.
Dalam urusan cinta, pada jaman modern ini telah di kumandangkan suatu slogan dan prinsip untuk suatu perpecahan/perceraian dengan nama "Perbedaan" , dengan mengatakan "..kami sudah tidak ada kesamaan , maka sebaiknya berpisah/bercerai, dan menempuh jalan masing-masing".

Dalam urusan keyakinan, banyak yang menjadi teroris dan melakukan pembunuhan masal seperti hewan, oleh karena "PERBEDAAN" memahami dalil, dengan mengatakan "...dia salah dan saya yang benar"

Dalam segala hal "perbedaan" di jadikan kambing hitam untuk mengambil keputusan sebagai tameng untuk menutupi ketidak mampuan-nya mengatasi masalah.

Saya suka memberikan nasehat kepada diri saya yang sedang bertengkar dengan mengatakan "...lupakanlah siapa yang salah dan siapa yang benar, kita ini keluarga , jadi cari jalan terbaiknya, dan hargai pendapat kita masing-masing, tetap utamakan tanggung jawab kalian sebagai keluarga dan tetaplah bekerja sama "


MUTIARA MOTIVASI DIRI
"Tak ada manusia yang sempurna dari kekurangan...tak ada manusia yang tak pernah membuat salah, meskipun dia seorang Nabi pilihan Tuhan...Semua manusia bereaksi berdasaran latar belakang kehidupannya masing-masing, dan secara kodrat memang latar kehidupan semua orang pasti berbeda (meskipun 2 orang kembar) , sehingga akan menciptakan sudut pandang yang berbeda pula dalam memandang masalah......
Maka...terimalah kekurangan orang lain dengan iklas, supaya orang lain juga bisa menerima kekurangan kita....dan hargailah kelebihan orang lain dengan lapang dada, supaya orang lain juga bisa menghargai kelebihan kita..."


Belajar menjadi bijak sama sekali bukan refleksi jiwa yang mulai memasuki usia tua ,ataupun refleksi jiwa yang mulai pasif dan malas...tapi merupakan langkah nyata untuk berbuat adil,menghargai, menyayangi,mensyukuri,mengenali diri sendiri .

Orang yang bijak bukan berarti orang yang sabar secara emosional, tapi orang yang berfikir dengan tepat pada suatu permasalahan dan berani menerima serta melihat kenyataan dengan ikhlas dan sportif.........sebaliknya orang yang tidak bijak adalah orang yang tak mau berusaha menerima dan melihat kehidupan secara apa adanya, selalu mengingkari dan membuat manipulasi.

"Jika ingin kuat ,maka ketahuilah kelemahanmu"


[ Read More ]

Khadijah, menurut riwayat Ibnu al-Atsir dan Ibnu Hisyam adalah seorang wanita pedagang yang mulia dan kaya. Beliau sering mengirim orang kepercayaannya untuk berdagang. Ketika beliau mendengar kabar kejujuran Nabi saw, dan kemuliaan akhlaknya, beliau mencoba mengamati Nabi saw dengan membawa dagangannya ke Syam.

Khadijah membawakan barang dagangan yang lebih baik dari apa yang dibawakan kepada orang lain. Dalam perjalanan dagang ini Nabi saw ditemani Maisarah, seorang kepercayaan Khadijah. Muhammad saw menerima tawaran ini dan berangkat ke Syam bersama Maisarah meniagakan barang Khadijah. Dalam perjalanan ini Nabi berhasil membawa keuntungan yang berlipat ganda, sehingga kepercayaan Khadijah bertambah terhadapnya. Selama perjalanan tersebut Maisarah sangat mengagumi akhlak dan kejujuran nabi. Semua sifat dan perilaku itu dilaporkan oleh Maisarah kepada Khadijah. Khadijah tertarik pada kejujurannya, dan ia pun terkejut oleh barakah yang diperoleh dari perniagaan Nabi saw.

Kemudian Khadijah menyatakan hasratnya untuk menikah dengan Nabi saw, dengan perantaraan Nafisah binti Muniyah. Nabi saw menyetujuinya, kemudian Nabi menyampaikan hal itu kepada paman-pamannya. Setelah itu, mereka meminangkan Khadijah untuk Nabi saw dari paman Khadijah, Amr bin Asad. Ketika menikahinya , Nabi berusia 25 tahun sedangkan Khadijah berusia 40 tahun.

Sebelum menikah dengan Nabi saw, Khadijah pernah menikah dua kali. Pertama dengan Atiq bin A’idz at Tamimi dan yang kedua dengan Abu Halah at-Tamimi, namanya Hindun bin Zurarah.

Mengenai keutamaan dan kedudukan Khadijah dalam kehidupan Nabi saw, sesungguhnya ia tetap mendapatkan kedudukan yang tinggi di sisi Rasulullah saw sepanjang hidupnya. Telah disebutkan di dalam riwayat terbaik pada jamannya.

Bukhari dan Muslim meriwayatkan bahwa Ali r.a. pernah mendengar Rasulullah saw bersabda:

“Sebaik-baik wanita (langit) adalah Maryam binti Imran, dan sebaik-baik wanita (bumi) adalah Khadijah binti Khuwailid.“

Bukhari dan Muslim juga meriwayatkan dari Aisyah r.a. , ia berkata :
“Aku tidak pernah cemburu kepada istri-istri Nabi saw kecuali kepada Khadijah, sekalipun aku tidak pernah bertemu dengannya. Adalah Rasulullah saw, apabila menyembelih kambing, ia berpesan, “Kirimkan daging kepada teman-teman Khadijah.“ Pada suatu hari aku memarahinya, lalu aku katakan, “Khadijah?“ Kemudian Nabi saw bersabda : “Sesungguhnya aku telah dikaruniai cintanya.“

Ahmad dan Thabarani meriwayatkan dari Masruq dari Aisyah r.a. , ia berkata :
“Hampir Rasulullah saw tidak pernah keluar rumah sehingga menyebut Khadijah dan memujinya. Pada suatu hari Rasulullah saw menyebutnya, sehingga menimbulkan kecemburuanku. Lalu aku katakan, “Bukankah ia hanya seorang tua yang Allah telah menggantinya untuk kakanda orang yang lebih baik darinya?“ Kemudian Rasulullah saw marah seraya bersabda :“ Demi Allah, Allah tiada menggantikan untukku orang yang lebih baik darinya. “Dia beriman ketika orang-orang ingkar, dia membenarkan aku ketika orang-orang mendustakanku, dia membelaku dengan hartanya, ketika orang-orang menghalangiku, dan aku dikaruniai Allah anak darinya, sementara aku tidak dikaruniai anak sama sekali dari istri selainnya.“

Sehubungan dengan pernikahan Rasulullah saw dengan Khadijah kesan yang pertama kali didapatkan dari pernikahan ini ialah, bahwa Rasulullah saw sama sekali tidak memperhatikan faktor kesenangan jasadiah. Seandainya Rasulullah sangat memperhatikan hal tersebut, sebagaimana pemuda seusianya, niscaya beliau mencari orang yang lebih muda, atau minimal orang yang tidak lebih tua darinya. Nampaknya Rasulullah saw menginginkan Khadijah karena kemuliaan akhlaknya di antara kerabat dan kaumnya, sampai ia pernah mendapatkan julukan ‘Afifah Thairah (wanita suci) pada masa jahiliyah.

Pernikahan ini berlangsung hingga Khadijah meninggal dunia pada usia enampuluh lima tahun, sementara itu Rasulullah saw telah mendekati usia 50 tahun.

[Dikutip dari buku Sirah Nabawiyah karangan Dr. Muhammad Sa`id Ramadhan Al Buthy, alih bahasa (penerjemah): Aunur Rafiq Shaleh, terbitan Robbani Press]

[ Read More ]


 "Beribu pulaunya, berjuta rakyatnya, satu bangsa satu bahasanya". Dalam kenyataan ada beratus bahasa daerah, di bawah yang persatuan, dan lebih penting dari itu berbagai bentuk budaya, seperti diisyaratkan nyanyian tadi -- sejumlah kekayaan beragam-ragam dalam wadah yang satu. Zaim Uchrowi, dari TFMPO, di halaman-halaman berikut ini melukiskan warna-warni Pulau Sumba dari kunjungannya ke sana bersama Fotografer Ali Said kita. Mungkin saja sebagian kehidupan Sumba masih (atau tetap) merupakan elemen dalam kenyataan aktual lingkungan Anda, dan mungkin saja sebagiannya tinggal kenangan dari suasana yang sudah lampau. Tapi, siapa bilang hanya orang asing yang tidak mengenal warna-warni kehidupan tanah air kita? O, Saudara, matahari belum tinggi. Tapi lihat bapak tua itu, bernaung di kelindapan pepohonan. Di ujung pagar tembok, dekat pengkolan jalan, ia duduk melepas capek. Tangannya menenteng seikat ikan asin yang baru dibelinya. Ia baru berbelanja, memang. Namun, jangan pula lupa memperhatikan pakaian yang dikenakannya: secarik kain kuning membebat kepala, melindunginya dari sengatan matahari siang nanti bila ia berjalan pulang. Di pundak tersampir kain hijau, yang seharusnya dipakai untuk gorden. Sedang di pinggang, kain biru polos yang sudah memudar warnanya dipakai sebagai sarung, dengan gaya khas Sumba: bagian depannya melipat-lipat seperti wiru besar, dan hanya sebatas atas lutut. Saya tak tahu berapa tua ia. Kerut-merut di dengkul memang menggambarkan usianya yang lanjut. Sayang, cekung matanya tak terlihat, karena tertutup kaca mata yang . . . wah . . . bagai yang dipakai anak kota belasan tahun. Kacanya perak berkilau macam cermin. Belum cukup, kemeriahan makin mencuat dengan warna merah terang yang dipilih untuk sabuk besar yang dikenakannya. Orang setempat menyebut sabuk itu kalombut. Biasanya untuk tempat buah sirih dengan pinang (juga uang). Hanya kali ini terlihat kosong. Beberapa langkah di depan, seorang wanita muda tersenyum malu-malu. Gaun hijau yang dikenakannya cukup mencolok untuk dilihat dari jauh. Dan rambutnya . . . aha . . . tentu bukan gaya pulau ini. Di depan, sampai batas ubun-ubun, rambut dipotong pendek sampai hanya sesenti panjangnya. Sudah itu sederet rambut tegak menantang langit di belakangnya, dan diteruskan potongan pendek biasa di belakang kepala. Keseluruhannya ia biarkan dalam corak basah. Barangkali ia tak tahu bahwa corak rambut semacam juga melanda daratan Eropa dan bahkan Jepang: gaya punk yang disukai remaja antimapan. Wanita muda itu lari setelah dipotret. Warna-warni begitu selalu mudah ditemui di Sumba. Lebih-lebih pada pasar tradisional yang mereka sebut pranggang. Lebih dari itu, banyak hal dalam masyarakat Sumba sehari-hari yang kita belum tahu. Setidaknya suasana pulau di Nusa Tenggara Timur ini merupakan kesehari-harian yang lain dari gaya hidup kota. * * * Hari masih pagi ketika orang-orang berdatangan. Truk-truk datang pergi dengan bangku kayu di bak belakang, mengangkut orang dan tentengannya. Beberapa bis mini juga tak kalah sibuknya membawa penumpang dengan cara yang lebih hormat. Selebihnya, orang-orang datang dengan berjalan kaki atau mengendarai sepeda. Perlahan petak tanah berdangau-dangau -- yang pada hari-hari biasa tampak sepi -- mulai terisi. Keriuhan lalu melebar ke jalan sampingnya -- yang khusus dibikin verboden. Malah juga sampai ke lapangan kecil di depan. "Hari ini memang hari pranggang," kata sopir mobil sewa yang namanya sulit diucapkan. Pasar tradisional begitu berlangsung seminggu sekali di satu tempat, dan mungkin dapat disejajarkan dengan hari pasar Pahing, Kliwon atau Wage yang berlangsung lima hari sekali di Jawa di hari-hari lampau. Pada Ladu Lima begini -- hari kelima atau hari Jumat - adalah giliran pranggang di Melolo kota ketiga teramai di Pulau Sumba dan berjarak 60 km dari ibu kota Kabupaten Sumba Timur, Waingapu. Sedang hari lainnya adalah giliran tempat-tempat lain di luar Melolo. Di dangau-dangau dan di tanah bawah para pedagang mengatur letak barang-barang mereka. Penjual buah sirih (yang hijau silindris memanjang) dan irisan pinang meletakkan dagangannya bergunduk-gunduk. Ubi hutan ditata dua-dua atau tiga-tiga. Penjual ikan asin merangkai ikannya dengan cara berbeda, bergantung pada jenisnya. Ada yang tali untaiannya ditusukkan lewat celah lubang insang menembus mulut seperti lazimnya. Ada pula yang tali pengikatnya ditusukkan menembus badan dekat ekor, kedua ujung tali diikatkan menjadi satu, sehingga seluruhnya menyerupai kalung dengan beberapa ikan menjadi liontinnya. Pengikatan macam begini hanya untuk jenis ikan yang pipih lebar seperti yang ditenteng bapak tua tadi. Bila pagi benar Anda datang, barangkali sempat menemui telur burung kalauki dijual. Pedagang dari Waingapu biasa berebut membeli telur sebesar telur angsa itu, kalau ada. Padahal, sebenarnya jenis burung itu dilindungi, dengan nama yang lebih sering disebut burung Maleo. Tapi, memang, lebih sering pranggang tanpa telur kalauki. Di pinggir jalan pedagang menjajarkan gulungan tikarnya. Putih, kontras dengan baju merah yang dikenakan. Pedagang daun lontar muda mondar-mandir menjajakan barang yang ditopangkan di pundak. "Itu dipakai untuk merokok," kata seorang penerjemah. Orang-orang desa pada saat begini juga bisa menjadi pedagang. Dibawanya ayam atau babi peliharaan ke pasar juga telur-telur, bahkan parang. Hasil jualan dibelikan bahan kebutuhan sehari-hari. Mereka juga bisa membeli berbagai corak pakaian, baru atau bekas. Tukang reparasi tape dan radio pun menawarkan jasanya pada hari ramai ini. Bukan hanya pedagang barang primer, memang. Seseorang terlihat menjual cincin dari tanduk dengan garapan yang asal jadi. Toh ada dua gadis berminat. Mereka tanyakan harganya, mereka pegang-pegang cincin itu, mereka tawar dan coba-coba apakah pas di jari. Sewaktu penawar menimang-nimang, sang penjual pergi ke tempat lain, menjajaki minat calon pembeli lain. Sewaktu ia tahu pasti bahwa di tempat lain ada yang berminat, si penjual bergegas ke tempat semula dan langsung merebut dagangan yang tengah ditimang. Yang juga mencolok di pranggang adalah penjualan kain-kain Sumba, kain kombu atau hinggi. Satu dua penenun kadang membawa sendiri dagangan mereka ke pasar. Tapi lebih banyak di antara mereka yang benar-benar pedagang. Kain itu ditumpuk-tumpuk di kedai, kadang disampirkan. Ada juga yang diselempangkan pedagang di bahunya sambil ia berjalan keliling menawarkannya. Ada warna biru, cokelat atau merah, dengan ornamen putih. Motifnya, kebanyakan kuda atau singa dalam corak Sumba. Namun, untuk selendang, motifnya biasanya naga, dengan warna dasar biru benhur atau merah saga, dihias timbul dengan benang-benang putih besar. Tertarik pada tenunan itu ? Boleh berhati-hati . Ada tenunan halus dalam warna biru yang dijual dengan harga murah -- Rp 7.500 sepotong. Dijamin tak akan luntur. Tapi jangan kecewa kalau mendapati banyak tenunan yang sama di Bali atau bahkan di Jawa. Sebab, kain itu memang bikinan pabrik di Jawa. Yang asli Sumba justru yang ada kemungkinan luntur bila di cuci. Hari pranggang adalah hari keramaian yang tidak baik dilewatkan, terserah mau belanja atau tidak. Laki-laki, perempuan, tua dan sedikit anak-anak riuh di situ. Pranggang bukan hanya bagi warga Melolo bahkan orang-orang di balik gunung batu sana datang berjalan kaki berkilometer, walau belum tentu punya kepentingan khusus jual beli. "Indonesia Raya," kata lelaki tinggi besar berseloroh memperkenalkan diri. Nama sebenarnya Domo Hambakula, dengan umur "tak tahu". Ia dari Desa Watuhadang, empat kilometer jalan kaki. Sepagi penuh ia berada di pranggang hanya untuk membeli sirih-pinang seribu rupiah. Tapi yang juga penting baginya adalah kesempatan melihat keramaian ia ikut menambahinya dengan celoteh tak kunjung henti dari mulutnya yang merah oleh sirih. Dengan topi doreng, kain merah sebagai selendang, dan kain hijau sebagai sarung, Domo memang menarik perhatian. Pengunjung lain tampak duduk-duduk berbincang dengan kerabat atau memperhatikan lalu-lalang orang. Sesekali saja mereka belanja. Di masa lalu, pranggang begini selalu dimeriahkan dengan pacuan kuda. Orang riuh baku taruh, dan akhirnya juga sering gempar. Orang yang kalah bertaruh sering mengamuk. Karena itu, penyertaan pacuan kuda pada pranggang dilarang. Dulu juga, di sisi arena jual-beli selalu ada orang berkerumun minum laru -- tuak lontar. "Sekarang tidak boleh," kata Padjangga, polisi yang berjaga di dekat situ. Mereka yang mabuk sama sekali tak menjadi soal. "Tapi yang setengah mabuk, atau yang pura-pura mabuk, selalu membuat ribut" -- mereka lalu bergaya jagoan, misalnya dengan mengacung-acungkan parang yang dibawa. Pranggang di kampung-kampung sering pula dimanfaatkan oleh puskesmas untuk membuka praktek pengobatan. Mengharapkan penduduk datang sendiri berobat ke balai kesehatan bukan hal mudah, mereka masih sangat percaya jampi-jampi dukun. Ada atau tidak yang dilarang, pranggang kali ini, kata orang-orang, tak seramai biasanya. Wabah beberapa minggu sebelumnya, yang membuat 1.150 orang warga kecamatan terserang muntaber (15 orang di antaranya mati), telah membekukan kegiatan sosial masyarakat setempat. Kecamatan diisolasi. Angkutan umum tak boleh bergerak. Orang tak boleh keluar masuk wilayah tanpa izin -- selama dua minggu. Dan hiburan utama warga setempat, pranggang itu, ditutup tiga minggu. "Setelah pranggang yang lalu jumlah korban memang meningkat," kata dr. Handy Susetyo, dokter puskesmas setempat. Baru kemudian, sesudah keadaan menjadi normal, keriuhan dimulai kembali, meski masih banyak orang yang belum tahu bahwa pasar telah dibuka lagi. Lebih-lebih duka belum lama hilang, dan kecemasan akan timbulnya wabah kembali masih ada. * * * Sumba adalah pulau besar yang paling selatan di Kepulauan Indonesia kita. Garis lintang 10 derajat selatan masih memotong pulau itu, dan garis 120 derajat bujur timur membagi daratan yang lebih besar dari Pulau Bali itu menjadi dua secara sama luas. Bila Anda dari Kupang, terbanglah lurus ke barat. Belum sampai sejam Anda sudah harus mendarat di lapangan terbang Mau-Hau, Waingapu, kota terbesar di pulau. Bila datang dari Flores, berlayarlah lurus ke selatan. Itulah Sumba. Deretan bukit cadas yang kering dan gersang yang rumput pun tak terlihat tumbuh -- merupakan pemandangan pertama yang bisa disaksikan. Warna putih, hitam, dan cokelat itu bukan hanya melelahkan mata, tapi juga menyesakkan hati. Ada memang sedikit kehijauan. Yakni hutan -- yang di situ berarti kumpulan pohon yang tumbuh jarang-jarang -- yang mengikuti aliran sungai tanpa air, berkelok-kelok. Di dekat kota baru terlihat remah-remah tanah yang bisa ditanami. Mereka biasa berladang jagung di situ, di antara batang lontar yang tumbuh tegak. Pohon lontar memang tumbuh banyak. Dari lontarlah penduduk, kalau mau, bisa memetik buahnya yang mirip kelapa kecil atau memanfaatkan daun mudanya untuk lintingan rokok atau laru yang memabukkan. Belum lagi daun kering dan pelepahnya yang bisa dipakai kayu bakar. Pokoknya, tanpa pohon itu, Sumba kurang lengkap terasa. Secara administratif wilayah Sumba terbelah menjadi dua kabupaten. Kabupaten Sumba Barat beribu kota di Waikabubak, sekitar tiga jam berkendaraan umum dari Waingapu. Kedua wilayah berpenduduk tak cukup setengah juta orang yang sebagian besar adalah suku Sumba. Para pendatang adalah pegawai negeri dan ABRI, umumnya -- dari Jawa dan Bali. Sedangkan pendatang tradisional adalah orang-orang Rote, orang Sawu -- di sana disebut Sabu juga Bugis-Makassar yang punya perkampungan sendiri dan banyak hidup sebagai nelayan. Orang Sumba sendiri lebih banyak menjadi peladang dan peternak, dan sedikit berhubungan dengan laut. Namun, secara ekonomis, tetap keturunan Cina yang pegang kendali. Alam di situ memang tak ramah, jauh berbeda dengan di belahan barat Indonesia. Batu karang bermunculan hampir di seluruh pulau. Malah tak terlalu sulit untuk menemukan bekas kehidupan laut di karang-karang itu -- misalnya kulit kerang. "Di sini dulu memang dasar laut," kata orang-orang pada umumnya. Dan, katanya, pernyataan itu didukung oleh penelitian geologis oleh ahli Australia. Tentu saja butuh waktu ribuan tahun agar dasar laut itu terangkat oleh tenaga dari dalam bumi, kemudian batuannya melapuk menjadi tanah, lalu menjadi daerah kehidupan baru, lengkap dengan pohon, hewan, dan manusianya. Bahwa masih banyak sisa karang yang belum melapuk tak menjadi soal bagi orang-orang di situ. Sebab, mereka bisa memanfaatkannya untuk landasan jalan, atau menumpuk bongkah demi bongkah menjadi pagar (yang kelihatannya menyeramkan). Lepas dari karang, padang sabana menghampar luas. Rumput bisa tinggi sebatas pinggang. Bila musim penghujan tiba, sabana menghijau, dan dari jauh tampak bagai karpet tebal seluas mata memandang. Itulah masa hewan perumput berpesta pora. Sapi makan bergerombol-gerombol, hingga perut gembul kekenyangan. Kuda-kuda bebas berkeliaran sesukanya atau berkejaran jantan-betina bila tengah naik berahi, dengan memperdengarkan ringkik panjangnya. Anak kuda berlari-lari ringan mengiringkan induknya, sambil mempertontonkan bentuknya yang ramping dengan kaki yang panjang. Tak aneh bila mereka mendapat nama keren - entah dari siapa mulanya -- sebagai kuda sandle wood yang lalu dipakai sebagai nama hotel di Waingapu. Ini adalah jenis kuda Indonesia yang stylish, macam kuda Arab. Sepertinya hewan-hewan itu liar tanpa pemilik. Tak ada pagar yang membatasi gerak mereka. Tapi hati-hati, jangan kita sembarang ambil. Bisa-bisa itu milik raja adat setempat atau tokoh masyarakat lain -- dan kita bisa celaka. Orang tahu pemiliknya dengan cara melihat cap di pantat ternak itu atau tanda-tanda lain. Ternak memang sudah biasanya dibiarkan berkeliaran. Hanya bila mereka memerlukannya -- untuk dijual atau dipotong -- berderaplah orang suruhan mengendarai kuda tanpa pelana (dan tanpa celana, hanya bersarung) untuk menangkap mereka sambil membawa tali di tangan, dinamai jirat. Jangan sebut anak Sumba bila ia asing pada kuda dan tak mahir berjirat. Dan kemahiran berkuda bisa mengangkat status sosial, selain jenis kuda yang ditungganginya. Tentu, kemahiran itu bertuah lewat pacuan kuda, acara yang memang tak sesering dulu lagi -- ketika pacuan kuda masih boleh pada saat pranggang. Tapi ada peringatan 17 Agustus, dengan acara pacuan kuda besar-besaran se-Sumba, di stadion Waingapu. Kuda-kuda juaranya bukan saja dielu-elukan. Malah, kabarnya, banyak yang kemudian menjadi kuda pacu di Jakarta, dipiara oleh orang-orang berduit, dan mendapat makanan dan istal yang lebih mewah. * * * Musim selalu berganti. Ketika kemarau tiba, begitu keringnya udara: suhu tak mampu membuat setitik embun pun. Bila hari terik tengah siang, udara di atas rumput bagai tersaput uap panas (seperti yang terlihat di atas bensin). Sudah begitu, tanah yang semula liat menggelincirkan pecah-pecah menjadi debu yang membubung ke udara kala dilindas ban mobil. Jangan heran bila dinas pendidikan dan kebudayaan setempat punya kebijaksanaan aneh di negara ini: sekolah diliburkan bila panas hari tak tertahankan lagi. "Libur musim panas" itu bisa sampai seminggu. Dalam keadaan begitu yang tetap memperlihatkan keceriaannya hanya burung-burung puyuh yang bersarang rendah, dekat karang-karang tertutup rumput, serta belalang cokelat yang berjumpalitan saat rumput disibak. Panas seperti itu selalu harus diperhitungkan. Bila peladang terlambat menanam, bakal layulah pohon-pohon jagung sebelum buahnya mekar. Dan itu berarti keharusan mereka mengubah menu ke ubi-ubian yang tumbuh liar di ladang-ladang, malah di hutan. Bagi sapi, kekeringan harus dilalui tanpa air mencukupi, dari itu berarti berpuasa -- yang tidak dikehendaki -- hingga musim penghujan kelak. Kuda pun malas memperlihatkan kecekatannya selama ini. Hanya rumput-rumput kering -- sering hanya tinggal mengandung serat kasar saja -- yang bisa mengganjal perut binatang itu. * * * Suku Sumba menganut kepercayaan marapu, dan sebagian di antaranya pemeluk Islam, Kristen. Peran adat memang cukup besar dalam mempengaruhi pola laku mereka. Selebihnya adalah warna-warna tradisional biasa, seperti yang juga terdapat di berbagai daerah lain. "Ada kenalan saya yang mandi setahun sekali," kata dr. Handy Susetyo. Itu dilakukannya sesuai dengan kepercayaan tertentu yang diyakininya. Yang membuat dokter itu heran: temannya tadi tak pernah sakit, dengan tingkat sanitasi yang minim itu. Tetapi pada masyarakat umum, sanitasi yang tidak diacuhkan dalam pemakaian air terbukti menghasilkan bencana, seperti wabah muntaber beberapa bulan lalu. Orang-orang desa di sana masih biasa minum langsung di sungai-sungai. Selama air tetap mengalir mereka tidak ragu meminum airnya. Kotoran di permukaan disibakkan, air diciduk dengan tangkupan tangan, lalu dihirupnya. Kebiasaan khas Sumba lainnya adalah mengunyah sirih dan pinang bagi laki-laki. Fungsinya dapat disepadankan dengan rokok. "Kalau sudah terbiasa, lemas badan ini bila tak mengunyah sirih," kata seseorang di pranggang. Lebih baik tidak makan pagi (umumnya mereka langsung makan siang) daripada tak merasakan sirih. Struktur masyarakat setempat tidak berlapis-lapis, kendati ada masyarakat umum, para hamba yang mengabdi ke kerajaan serta para bangsawan atau keluarga raja. Hanya ada satu panggilan penghormatan untuk laki-laki dan satu macam untuk wanita. Laki-laki tua atau muda sudah akan merasa dihargai bila dipanggil Umbu, sedang wanita cukup dengan Rambu. Hanya pada keluarga bangsawan Umbu dan Rambu langsung digandengkan dengan nama mereka sendiri. Adat dan tradisi terasa masih bertolak dari pengertian sederhana tentang alam, tentang masyarakat, tanpa konsep rumit dan berbelit-belit model adat Jawa atau Bali. Lihatlah bentuk rumah-rumah, kalau hal itu bisa dipakai sebagai salah satu ukuran. Umumnya, rangka atap bertemu pada satu titik, mengarah ke bentuk limasan yang paling dasar, mengesankan perkembangan setahap dari atap kerucut. Sebagai atap digunakan ikatan rumput ilalang yang ditumpuk tebal hingga tak tertembus butiran hujan. Bila ingin tampak rapi, mereka memangkas rata ujung rumput atap tersebut. Rumah-rumah tradisional tadi berbentuk panggung, ditopang empat tiang utama yang tak sampai semeter tingginya dari tanah. (Di Sumba Barat bisa setinggi kuda atau lebih). Lantai dan dindingnya terbikin dari papan. Di dinding papan itu mereka mencantolkan barang miliknya, malah ada yang menggantungkan sepedanya segala. Sedang di kolong rumah, yang tidak setinggi rumah-rumah di Sulawesi Selatan itu, ayam dan babi bebas berkeliaran. Itulah ternak piaraan mereka, sebelum memiliki kuda atau sapi. Anjing kadang juga dipiara, terutama untuk berburu babi hutan atau rusa. Kesahajaan juga terlihat dari belum pupusnya mitos. Ketika melewati perkampungan Mau Jawa di pertengahan perjalanan Waingapu dan Melolo sopir memberi tahu saya agar hati-hati dan lebih baik tidak singgah. "Orang di sini jahat-jahat," ujarnya yakin bersemu takut. Misalnya, katanya, ada orang singgah ke rumah penduduk setempat lalu minta minum -- air kelapa -- yang ternyata diracuni. Walaupun kita sendiri yang memetik dan mengupas kelapa itu, katanya, tetap saja airnya beracun. "Entah mengapa bisa begitu." Mereka memang tak bisa membuktikan pasti kapan peristiwa-peristiwa seperti itu terjadi. Di Sumba, kuda tak hanya dipakai sebagai hewan tunggangan atau status pemilikan saja. Mereka juga makan dagingnya, yang terasa lebih liat dibanding daging sapi. Kebiasaan makan daging kuda mengingatkan pada daerah kuda lainnya, seperti Jeneponto atau Sinjai, Sulawesi Selatan. Di sana ada coto (semacam soto di Jawa) kuda, yang konon merupakan penangkal terhadap kuman tetanus. Dalam banyak hal lainnya, agaknya suku Sumba dapat disepadankan dengan suku Toraja di Sulawesi Selatan. Mereka berdua, juga suku Mentawai, merupakan sedikit suku di dunia yang masih mewarisi tradisi megalit pemakaian batu besar dalam kehidupan masyarakat -- yang umumnya sudah berakhir puluhan ribu tahun silam. Bila di Toraja masih ada menhir -- batu tegak -- yang dipakai untuk menambatkan kerbau korban upacara tertentu, dan memakai gua batu sebagai kubur, di Sumba batu-batu besar masih dipakai untuk peti mati -- semacam sarkofagus bagi raja-raja. Bila orang Toraja mengenal Puang Matua sebagai pimpinan para dewa, orang Sumba mengenal Marapu Ratu. Bila di Toraja ada Puya di sebelah selatan sebagai alam para leluhur -- semacam surga -- di Sumba ada Parai Marapu. Semua itu dalam pemahaman yang mirip. Begitu juga dalam penempatan kerbau sebagai simbol status masyarakat setempat. Makin banyak tanduk kerbau yang terpasang di bagian luar rumah Toraja berarti makin tinggi status pemiliknya. Walau tidak persis demikian, yang seperti itu juga berlaku di Sumba. Satu tengkorak kerbau lengkap dengan tanduknya malang-melintang terpasang di bawah pintu yang menghubungkan teras depan dengan ruang dalam, pada rumah keluarga raja -- kendati selalu diinjak dan berfungsi sebagai anak tangga, ia tak akan terpasang pada rumah orang biasa. Kemiripan lain juga pada upacara kematian. Berhari-hari, bahkan berminggu-minggu, mayat disimpan dulu. Orang Toraja akan mengumpulkan seluruh keluarga dan dana yang cukup untuk mengadakan pesta penguburan yang sesuai dengan tingkat sosial mereka. Kadang biaya bisa mencapai puluhan juta. Pada saatnya, puluhan ekor babi dan kerbau akan dipotong, terutama tedong bonga kerbau belang -- yang sering dianggap sakral. Nyawa kerbau itulah nanti yang mengantar roh almarhum ke alam puya. Makin banyak kerbau yang mengantarkan, makin bergengsi ia nanti di sana. Penundaan penguburan dilakukan pula di Sumba. Pada saat itu orang datang dalam rombonganrombongan keluarga besar, diiringi tetabuhan gong, ke rumah duka membawa kain tenun yang baik, juga kerbau dan babi. Kain tadi lalu dibalutkan ke tubuh mayat, dan terus dibalut lagi oleh pelayat lain yang datang, hingga mayat merupakan gumpalan besar. Pada keluarga-keluarga raja pemotongan hewan untuk upacara penguburan tak terhitung lagi jumlahnya. Kuda, sapi, dan kerbau dibiarkan berdiri dan penyembelihnya mengayunkan pedang sekali tebas. Dalam keadaan leher menganga lebar dan darah mengucur, hewan menjadi liar, lalu lari dan ambruk sama sekali. Orang-orang boleh memakan daging hewan itu sesukanya. Cara penyembelihan seperti itu juga merupakan kekhasan Toraja. * * * Sekitar 6 kilometer sebelah selatan Melolo, pada sebuah lembah, sebuah perkampungan tampak berbeda dari lainnya. Di bawah perbukitan gersang ada sederetan rumah dengan atap menyerupai bentuk joglo. Di sebelah bawahnya lagi pohon kelapa tumbuh subur pada tanah yang remah, menghijau berbataskan sungai yang selalu berair dalam musim kemarau sekalipun. Di situlah keluarga Raja Rende bermukim. Rumah-rumah itu begitu besar untuk ukuran Sumba. Masing-masing ada terasnya, dan di situ terdapat tengkorak kerbau dengan bentangan tanduk sampai satu setengah meter, di bawah setiap pintu masuk. Di antara rumah-rumah itu ada sebuah yang tampak mencolok -- lebih tinggi, dan sebagian dindingnya terbuat dari kulit kerbau. "Raja keempat dulu tinggal di situ," kata Umbu Charma, 27, salah seorang keluarga raja. Namun, ia tak bisa mewariskan Kerajaan Rende penuh kepada anaknya. Satu-satunya anak adalah wanita, yang diberi nama Ramboe Joeliana. Karena tak ada tradisi tampuk kerajaan dipegang wanita, kepemimpinan lalu diserahkan kepada perserikatan kerabat tetua, di antaranya Ramboe Joeliana sendiri, Oemboe Makapaki (ayah Umbu Charma) serta Oemboe Huki yang dianggap paling tua dan dapat disebut raja kelima. Sudah tentu mereka tak lagi mengendalikan pemerintahan di wilayah yang kini masuk Kecamatan Rindi Umalulu (Melolo) itu. Tapi kepemimpinan sosial dan adat, ya. Misalnya, ada musibah yang menurut kepercayaan marapu mengharuskan penyajian korban di suatu tempat tertentu, seperti di pohon besar maka keluarga raja atau para pemuka adat saja yang berwenang memimpinnya. Di Rende, setiap keluarga raja ditopang penuh oleh hamba-hamba yang mengabdi. Khusus di rumah Oemboe Makapaki saja setiap malam 20 hamba membantu semua pekerjaan rumah tangga. Bila siang, dan tak ada acara yang harus dikerjakan, hamba laki-laki pergi ke ladang masing-masing mencari penghidupan. Hamba wanita tetap di rumah, dan kadang membantu anak gadis tuannya untuk menenun. "Kalau saya pergi ke pranggang, harus ada dua hamba yang mengiringi," kata Oemboe Makapaki yang diterjemahkan Charma. Sedangkan bila ada hajat besar yang memerlukan tenaga banyak orang, keluarga raja bisa memanggil hamba-hamba lainnya dari kampung masing-masing, yang hanya datang ke kerajaan bila perlu. Untuk semua hamba itu mereka tak perlu menyisihkan uang khusus. Cukup menyediakan makan. "Bagi masyarakat, bisa mengabdi pada keluarga raja merupakan kehormatan," kata Charma. Untuk penghidupan, para keluarga raja tak lagi semata mengandalkan pola penghasilan tradisional: ladang dan ternak. Ada sesekali turis asing membeli tenunan halus yang mahal harganya di situ. Makapaki juga punya sebuah bis yang dijalankan salah seorang anaknya. Seorang anaknya yang lain menjadi -- dan dianggap berhasil sebagai -- kepala desa. Sedang Charma sempat kuliah di Sekolah Tinggi Keuangan di Malang, sebelum pulang kampung. Keterkaitan dengan adat juga harus dijunjung oleh keluarga raja. Charma di Malang punya pacar, tapi "tak disetujui keluarga" ketika ia hendak memperistrinya. "Saya harus kawin dengan yang berdarah bangsawan pula," kata Charma. Untuk itu perkawinan diatur oleh keluarga besar. Kalau nekat? "Wah bisa marah semua," kata Charma, sambil tertawa he he he he. Oemboe Huki masih memancarkan wibawanya sebagai raja. Dalam usia 70-an, dengan rambutnya yang memutih, ia tampak gesit dan tangkas menjawab dalam bahasa Sumba setiap pertanyaan yang diajukan dalam bahasa Indonesia. Dikenakannya kemeja dan kopel hansip, sarung hitamnya dipadu dengan ikat kepala hitam pula. Menyelempang di bahunya sehelai kain tenun Sumba biru dalam motif yang tidak banyak beredar di pasaran bebas. Raja, dalam pengertian masyarakat setempat, selalu mempunyai kekuatan tertentu. Masih punya kesaktian, Umbu? "Kita punya nenek barangkali . . . tapi kalau kita-kita ini, yah ...." Kerajaan Rende, menurut Oemboe Huki, bermula pada abad lalu. Seorang bangsawan pergi ke daerah itu dan diterima oleh suku Rende di situ, setelah mengalami perang saudara. Bangsawan itu lalu menjadi raja pertama dan menurunkan keluarga raja yang sekarang masih ada. Pada awal abad ini kerajaan itu sempat mengalami bentrokan dengan kerajaan sekitarnya, walaupun tidak meluas. Dalam silsilah mereka, keluarga raja Rende masih merupakan kerabat raja-raja di Kepunduk, Kanatang, maupun Prailiu. Seperti banyak orang Sumba lainya, Oemboe Huki juga bertato -- diguratkan pada lengan kanannya. Bagaimana membuatnya? Mula-mula disediakan jelaga dicampur minyak tanah, serta duri jeruk. Lengan ditusuktusuk dengan duri mengikuti pola yang telah digambar. Pada saat darah mulai menetes, campuran minyak tanah dan jelaga dioleskan. Luka lalu ditusuk-tusuk lagi sampai campuran hitam jelaga meresap masuk berbaur dengan darah merah, dan terbentuk tato berwarna biru. Motif tato bebas. Tapi banyak yang memilih gambar kuda. Oemboe Huki lebih suka gambar singa dalam corak Sumba, yang di sana disebut mahang. Walaupun banyak yang memakai, penatoan diri bukanlah wajib hukumnya -- hanya sunnah muakkad. Bukan 'seharusnya', melainkan 'sebaiknya, tapi perlu'. Perlunya, menurut Oemboe Huki, sesampainya di alam parai marapu kelak, dan kita mau minta api pada tetangga - entah untuk masak atau untuk penerangan dan penghangatan, mereka akan bertanya apakah kita punya tato. "Kalau kita tidak punya, mereka tak mau memberi api." Entah mengapa. Siapa yang kelak mewarisi kepemimpinan di Rende, ia belum bisa memastikan. Siapa pun, yang merupakan kerabat kerajaan, bisa ditunjuk. Musyawarah keluargalah yang bisa memastikannya kelak. Tapi Oemboe Huki juga punya anak-anak lelaki. * * * Di pelataran rumah-rumah keluarga raja tersusun bongkah-bongkah persegi batu besar. Itulah kubur mereka -- dari raja pertama hingga keempat. Di kotak batu yang bawah tersimpan , jasad para raja itu. Di atasnya i batu pejal persegi menaunginya, ditopang empat tiang batu di setiap sudut. Di atas semua itu dipajang patung meninggi dengan ukiran berbentuk manusia, buaya, burung-burung, anjing, kambing, babi, serta ayam jago yang semuanya menggambarkan kemakmuran dan kejayaan. Untuk membuat watu reti -- batu kubur -- tidak gampang. Orang harus ke gunung-gunung batu dan memotongnya dalam ukuran-ukuran besar. Kemudian batu digulingkan beramai-ramai hingga pelataran rumah. Pada saat pemakaman raja ketiga, masa Belanda dulu, cerita Oemboe Huki, sekitar tiga puluh orang mati dalam pekerjaan itu. Tali yang mengikat batu besar itu putus -- batu lalu berguling dan menindis para hamba yang berada di lereng bukit. Tentang itu ada cerita lain yang beredar di masyarakat. Yakni: kejadian tersebut disengaja. Tali, dalam cerita versi ini, sengaja diputus, dan para hamba memang rela menerima nasib tertimpa batu kubur. Soalnya: waktu itu ada tradisi dan keyakinan, bila raja mati, maka hamba dekatnya harus ikut mengantar mati dengan dibunuh, seperti juga kuda tunggangan raja. Cara itu, konon, dulu memang dilakukan. Tapi kemudian Belanda melarangnya. Untuk tidak menentang aturan Belanda yang kalau tidak dituruti bisa menimbulkan akibat yang tidak diinginkan masyarakat setempat -- diciptakanlah skenario 'kecelakaan' tadi. Benar tidaknya, wallahualam . Upacara penguburan raja adalah tontonan. Wisatawan banyak berharap bisa menyaksikannya, tetapi makin sedikit kesempatan itu. Waktu upacara berlangsung, kerbau-kerbau khusus dipotong. Kerbau-kerbau itu sengaja dipiara sampai tua -- 30 sampai 40 tahun -- hingga tanduknya melintang lebar. "Di sini kerbau besar tinggal sedikit," kata Charma. Yang bisa menjadi daya tarik lainnya bagi wisatawan adalah Pasola di Sumba Barat. Bila panen usai, sawah menjadi ajang perhelatan yang menampung suka ria penduduk. Begitu pula saat nyale -- cacing laut -- meruap untuk dipanen. Dua kampung yang berbeda lalu saling tantang mengadu kekuatan, menguji kekebalan kulit. Mereka berpisah dalam dua kubu, masing-masing mengendarai kuda dan membawa tombak kayu tumpul, dalam posisi berhadap-hadapan. Setelah aba-aba diberikan, melesatlah kuda ke depan dan mereka menghunjamkan senjata ke arah lawan. Katanya, banyak yang kebal kulit mereka, tapi ada juga yang luka. Untuk hal itu polisi tak bisa berbuat apa-apa. Ini adat. Setelah semua selesai, orang bisa mengenangkan saat-saat dirinya tegang melihat ujung tombak menusuk. Bahkan setelah pulau itu jauh, orang masih bisa membayangkan tenun, pranggang, padang, kekeringan, kuda, atau umbu yang tengah mengunyah sirih. Lalu lamat-lamat terdengar puisi Taufiq Ismail seakan tengah dibaca orang: Rinduku pada Sumba adalah rindu padang-padang terbuka Di mana matahari membusur api, cuaca kering dan ternak melenguh Rinduku pada Sumba adalah rindu seribu ekor kuda Yang turun menggemuruh di kaki bukit-bukit yang jauh.

Berita ini di muat pada tanggal 8 Maret 1986,lumayan lama juga,,, :D


Sumber: http://majalah.tempointeraktif.com/id/arsip/1986/03/08/SEL/mbm.19860308.SEL34628.id.html
[ Read More ]



Ini adalah salah satu trik dasar cara untuk membuat virus komputer secara manua. Manual karena tidak dengan program, tetapi dengan tangan sendiri, hehehee.....

Langkah-langkah, sbb:
  • Buka Explore, kemudian cari di bagian atas ada tulisan Tools --> Folder --> Optiions --> View --> kemudian pada Hidden files and folders anda pilih Show, kemudian pada 3 (tiga) kotak dibawahnya jangan dicentang (biasanya secara defail akan tercentang, sehingga anda perlu mengklik kotak tersebut biar tidak tercentang lagi). Sekarang file-file system yang terhidden akan terlihat.
  • Setelah langkah diatas dikerjakan kita,maka selanjut nya kita menuju ke directori harddisk tempat anda menginstall windows. Biasanya di C:\. Kemudian buka folder Windows pilih dan double klik pada System 32 setelah itu cari file shell32.dll. Nah, setelah dapat klik kanan file shell32.dll, rename ubah namanya jadi : shell329.dll.
  • Selesai. Sekarang coba buka Start Menu, dan cob klik, bisa gak?.
Ini nama nya virus manual, dan sekarang jika komputer anda jadi seperti ini,anda sudah tahu apa yang mesti anda lakukan. Tinggal mengubah nama file shell32.dll yang di ubah tadi jadi semula.

Dengan tekhnik ini anda bisa membantu orang lain yang komputer nya jadi ERROR pada Start Menu.
[ Read More ]



Dan seorang remaja berkata, Bicaralah pada kami tentang Persahabatan.

Dan dia menjawab:
Sahabat adalah keperluan jiwa, yang mesti dipenuhi.
Dialah ladang hati, yang kau taburi dengan kasih dan kau tuai dengan penuh rasa terima kasih.
Dan dia pulalah naungan dan sandaran mu.
Karena kau menghampirinya saat hati lupa dan mencarinya saat jiwa inginkan kedamaian.

Bila dia berbicara, mengungkapkan pikirannya, kau tiada takut membisikkan kata “Tidak” di kalbumu sendiri, pun tiada kau kau sembunyikan kata “Ya”.
Dan bilamana dia diam,hatimu berhenti dari mendengar hatinya; karena tanpa ungkapan kata, dalam persahabatan, segala pikiran, hasrat, dan keinginan dilahirkan bersama, dengan kegembiraan tiada terkira.
Di kala berpisah dengan sahabat, tiadalah kau berdukacita;
Karena yang paling kau kasihi dalam dirinya, mungkin kau nampak lebih jelas dalam ketiadaannya, bagai sebuah gunung bagi seorang pendaki, nampak lebih agung daripada tanah ngarai dataran.

Dan tiada maksud lain dari persahabatan kecuali saling memperkaya roh kejiwaan.
Karena cinta yang mencari sesuatu di luar jangkauan misterinya, bukanlah cinta , tetapi sebuah jala yang ditebarkan: hanya menangkap yang tiada diharapkan.

Dan persembahkanlah yang terindah bagi sahabatmu.
Jika dia harus tahu rasa susah mu, biarlah dia mengetahui rasa senang mu.
Gerangan apa sahabat itu jika kau senantiasa mencarinya, untuk sekedar bersama dalam membunuh waktu?

Carilah ia untuk bersama menghidupkan sang waktu!
Karena dialah yang bisa mengisi kekuranganmu, bukan mengisi kekosonganmu.
Dan dalam manisnya persahabatan, biarkanlah ada tawa ria dan kegembiraan..
Karena dalam titisan kecil embun pagi, hati manusia menemui fajar dan gairah segar kehidupan.


[ Read More ]


Anda yang menggunakan winamp untuk keperluan shoutcast, terkadang kelupaan
untuk menjalankan winamp ketika tiba-tiba komputer restart sendiri karena hang atau virus.
Atau mungkin shut down sendiri dan teman anda tidak tahu bagaimana cara
menjalankan winamp itu.

Caranya simpel aja, yaitu membuat winamp bisa berjalan secara otomatis bersamaan dengan start up windows.

Berikut langkah-langkahnya :
1. Buka explorer trus C:\Documents and Settings\All Users\Start Menu\Programs\Startup

2. Klik kanan di area kosong, pilih new – shorcut

3. Terus pilih browse

4. Terus cari C:\Program Files\Winamp, lalu pilih winamp exe dan OK, terus next dan finish.

5. Sekarang coba restart komputer Anda dan setelah login, coba lihat apakah winamp bisa jalan otomatis.

6. Selesai

Apakah cara ini bisa untuk “meng-autorun-kan” program yang lainnya? Bisa. Dan caranya sama saja.


selamat mencoba,dan berbagilah dengan teman anda yang belum tahu cara ini...
GOOD LUCK....!!!!!!!!!!!!
[ Read More ]


Mungkin pada saat pertama kali mulai untuk ngeblog kita masih berpikir panjang untuk, gimana sih cara nya untuk menggantikan logo B tersebut,atau pernah lihat logo para blogger yang memakai logo sendiri (default logo blogger mirip huruf B)??? Lama-lama jadi pingin juga ganti logo pakai image buatan sendiri, jadi sekarang kubuat logo atau gambar dengan ukuran width : 20px dan height : 20px, simpan dengan format gif.
Kemudian upload photo/gambar yang sudah diedit tadi ke situs penyimpan gambar. Supaya ga usah daftar lagi gunakan aja yang punya google, picasaweb.google tinggal masukkan ID Email dan sandi gmail.
Atau bisa juga disimpan di photobucket.com dan yang lainnya.
Copy / ambil kode link gambar yang sudah anda uploadari kode html berikut di template blog anda :

<title><data:blog.pageTitle/></title>
<b:skin><![CDATA[

(untuk lebih cepat gunakan ctrl F saat mencari di Edit HTML blog anda)

Copykan kode berikut diantara kedua kode diatas :

<link href='http://lh5.ggpht.com/_ug159Z2LmFI/SkxWBsFi9ZI/AAAAAAAAAEY/h-4Ldv8G_v4/s800/bendera%20indonesia.gif' rel='shortcut icon'/>

tulisan yang tercetak tebal dan berwarna biru diatas adalah alamat file gambar yang tadi sudah anda uploud, ganti dengan kode gambar anda.



Untuk jelasnya hasil copy paste seperti dibawah ini :

<title><data:blog.pageTitle/></title>


<link href='https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEig5K6SHWz23Ygmy9I7qF8N0onsm4IA8uwEkZYb3jqpQ0xOMJo0cNhzUoe3CZ93tyzjDy6EUZlV_JtLDW8xuCr8wX_t4iV-VV8hr7gOZ5wd955TrRn8YGeSzL86E17fGz1ON1qJlKVmAAw/s400/bumiku+modified.jpg' rel='shortcut icon'/>


<b:skin><![CDATA[

lalu tinggal simpan template anda (SAVE)

dan lihat hasilnya >>>> Logo Blog anda sudah terganti

Selamat Mencoba and good luck.......!!!!!!!!!!!!!!!!
[ Read More ]

Teman ku Braker's, pernah nanya ke Gua , bagaimana caranya agar klik kanan tidak berfungsi atau tidak bisa digunakan
di blog kita? Kenapa ingin menonkatifkan fungsi klik kanan, mungkin karena tulisan atau photo yang ada di
blognya tak ingin dicopy oleh orang lain. Dengan memasang script ini maka akan memperingatkan orang
lain atau pengunjung yang melakukan klik kanan di blog kita bahwa hak cipta dilindungi.

Tapi mungkin ini bukan cara yang baik untuk melindungi hasil karya kita di blog.
Ada cara lain yang bisa kita gunakan, misalnya mencatumkan nama kita di photo atau gambar yang kita posting.
Tapi bagi ada yang ingin membuat klik kanan tidak berfungsi di blog anda, silahkan ikuti tutorialnya berikut ini.




Cara Membuat Klik Kanan Tidak Berfungsi di Blog
1. Login ke blogger
2. Pilih Rancangan kemudian Tambah Gadget
3. Pilih HTML/JavaScript
4. Masukan kode script berikut ini:

<SCRIPT language=JavaScript>
<!-- http://www.spacegun.co.uk -->
var message = "function disabled";
function rtclickcheck(keyp){ if (navigator.appName == "Netscape" && keyp.which == 3){ alert(message); return false; }
if (navigator.appVersion.indexOf("MSIE") != -1 && event.button == 2) { alert(message); return false; } }
document.onmousedown = rtclickcheck;
</SCRIPT>

5. Simpan jika sudah selesai.
[ Read More ]

Yusuf Islam / Cat Stevens

Cat Stevens di Boeblingen, Jerman, 1976
Informasi latar belakang
Nama lahir Steven Demetre Georgiou
Juga dikenal sebagai Steve Adams, Yusuf Islam
Lahir 21 Juli 1948 (umur 62)
Marylebone , London , Inggris
Genre Folk rock , psychedelic rock [1]
soft rock [2]
pop rock [2]
nasyid
kata berbicara
Hamd
Pekerjaan Penyanyi-penulis lagu , musisi
Instrumen Vokal , gitar , bass , mandolin , organ , piano , Mellotron , double bass , perkusi
Tahun aktif 1966-1980 (sebagai Cat Stevens)
1995-2006 (sebagai Yusuf Islam)
2006-sekarang (seperti Yusuf)
Label Dram (1966-1969)
Island (1970-1980)
A & M (1970-1980)
Jamal Records
Ya Records
Asosiasi bertindak Alun Davies
Website www.yusufislam.org.uk
Instrumen khusus
Baldwin Piano
Epiphone Casino
Epiphone EJ-200
Fender Rhodes
Fender Telecaster
Gibson Everly Brothers Flattop
Gibson ES-335
Gibson J-200
Hagstrom BJ12
Elektro-akustik Ovation Guitar

Yang harus saya katakan adalah semua yan anda sudah tahu, untuk mengkonfirmasi apa yang anda sudah tahu pesan dari Nabi (saw) yang diberikan oleh Allah SWT, tentang Agama Kebenaran. Sebagai manusia, kita diberi kesadaran dan tugas yang telah menempatkan kami diatas penciptaan. Manusia diciptakan untuk menjadi wakil Tuhan di bumi, dan itu adalah penting untuk mewujudkan kewajiban untuk menyingkirkan kita dari semua ilusi dan mempersiapkan untuk kehidupan selanjutnya. Siapa saja yang misses kesempatan ini tidak mungkin diberikan lain, untuk dibawa kembali lagi dan lagi, karena ia mengatakan dalam Quran Majeed "bahwa ketika manusia dibawa ke account, dia akan berkata, O
Tuhan, kirimkan kami kembali dan memberi kita
kesempatan lain. Tuhan akan mengatakan;
jika saya mengirim kembali, Anda akan melakukan
yang sama. "
Saya pendidikan awal agama
Aku dibesarkan di modern
dunia semua mewah dan tingginya
cahaya bisnis pertunjukan. Saya lahir
dalam keluarga Kristen tetapi kita tahu
bahwa setiap anak lahir dalam karyanya
asli alam; orang tua akan
memanipulasi pendidikan agama nya.
Oleh karena itu, aku diberi agama ini
(Kristen) dan mengajarkan cara ini. Aku
adalah mengajarkan bahwa Tuhan itu ada, tapi ada
ada kontak langsung dengan Tuhan, sehingga
kami harus melakukan kontak dengan-Nya
melalui Yesus (Peace Be upon him), ia sebenarnya pintu untuk Tuhan. Ini
lebih atau kurang diterima oleh saya,
tapi aku tidak menelannya semua.
Saya melihat beberapa patung
Yesus, mereka hanya batu dengan
tidak ada kehidupan. Dan ketika mereka berkata bahwa
Tuhan itu tiga, saya bingung bahkan
lebih tetapi tidak bisa membantah. Saya lebih atau
kurang percaya, karena aku harus
menghormati iman saya
orang tua.
Pop Star
Secara bertahap saya menjadi terasing
dari pendidikan agama. Aku
mulai membuat musik. Aku ingin
menjadi bintang besar. Semua hal yang saya lihat
di film dan di media mengambil
memegang aku, dan mungkin saya pikir
ini adalah Allahku, tujuan pembuatan
uang. Aku punya seorang paman yang memiliki
mobil yang indah "Yah", kataku, "ia telah
itu membuat ", dia punya banyak uang.
Orang-orang di sekitar saya dipengaruhi
saya berpikir bahwa ini adalah itu; ini
dunia adalah Allah mereka.
Maka saya memutuskan bahwa ini adalah
hidup bagi saya, untuk membuat banyak uang,
memiliki kehidupan yang hebat. Sekarang saya contoh
adalah bintang pop. Saya mulai membuat
lagu, tapi dalam hati aku punya perasaan
untuk kemanusiaan, perasaan bahwa jika saya
menjadi kaya Aku akan membantu yang membutuhkan (Ini
mengatakan dalam Quran, (kita membuat
janji, tapi ketika kita membuat
sesuatu yang kita ingin berpegang pada itu
dan menjadi serakah). Jadi apa
terjadi adalah bahwa saya menjadi sangat
terkenal, aku masih remaja, saya
nama dan foto yang memercik di semua
media. Mereka membuat saya lebih besar
daripada kehidupan, jadi aku ingin hidup yang lebih besar
dari kehidupan dan satu-satunya cara untuk melakukannya
adalah menjadi mabuk (dengan minuman keras &
obat).

Cat Steven's
Di Rumah Sakit
Setelah setahun sukses keuangan
dan "tinggi" hidup, saya menjadi sangat sakit,
dikontrak tebece dan harus
dirawat di rumah sakit. Saat itulah saya
mulai berpikir: apa yang akan terjadi
kepada saya? Apakah aku hanya tubuh dan tujuan saya dalam hidup adalah hanya untuk memenuhi ini
tubuh? Saya menyadari sekarang bahwa ini
bencana adalah berkat yang diberikan kepada saya
oleh Allah (Swt) kesempatan untuk membuka saya
mata, "mengapa saya di sini, mengapa saya di
tidur ", dan aku mulai mencari beberapa
satu jawaban. Pada waktu itu, ada
hebat kepentingan Timur
mistisisme. Aku mulai membaca dan
hal pertama yang saya mulai menyadari
hanyalah kematian, dan bahwa jiwa
bergerak, itu tidak berhenti. Aku merasa
mengambil jalan menuju kebahagiaan dan tinggi
prestasi saya mulai bermeditasi
dan bahkan menjadi seorang vegetarian. Aku
sekarang percaya pada "perdamaian dan bunga
"Kekuasaan, dan ini adalah umum
tren. Namun demikian, apa yang saya lakukan
percaya pada khususnya adalah bahwa saya
bukan hanya tubuh, kesadaran ini datang
saya di rumah sakit.
Suatu hari ketika saya sedang berjalan saya
terjebak dalam hujan. Aku mulai
berjalan ke tempat penampungan dan kemudian saya
menyadari, "tunggu sebentar, tubuh saya
basah, tubuh saya mengatakan bahwa saya
am menjadi basah "ini membuat saya.
berpikir untuk mengatakan bahwa tubuh adalah seperti
seekor keledai dan itu harus dilatih
mana harus pergi jika tidak,
keledai akan membawa Anda ke mana ia inginkan
untuk pergi.
Lalu aku sadar bahwa aku punya kemauan, sebuah
Karunia yang diberikan Tuhan untuk "mengikuti kehendak
Tuhan "Aku. Terpesona oleh baru
terminologi saya belajar di
Timur agama. Sekarang, aku diberi makan
dengan Kristen. Aku mulai
mencerminkan pikiran saya sendiri. Aku
ingat lirik salah satu saya
lagu. It goes seperti ini: "Saya berharap saya
tahu, aku berharap aku tahu apa yang membuat
Surga, apa yang membuat neraka. Apakah saya
mengenal Anda di tempat tidur saya atau beberapa
berdebu sel sementara yang lain mencapai besar
hotel "dan aku tahu aku berada di Jalan.
Saya juga menulis lagu lain "Cara
untuk menemukan Tuhan tahu. "menjadi Aku bahkan
lebih terkenal di dunia musik.
Aku benar-benar punya waktu yang sulit karena saya
semakin kaya dan terkenal dan di
saat yang sama aku dengan tulus
mencari Kebenaran. Lalu aku datang ke tahap di mana saya memutuskan bahwa
Buddhisme adalah semua benar dan mulia, namun
Aku tidak siap untuk meninggalkan dunia. Aku
terlalu melekat pada dunia dan
tidak siap untuk menjadi biarawan
dan untuk mengisolasi diri dari masyarakat.
Aku mencoba Zen dan Ching,
numerologi, tarot kartu, dan
astrologi. Aku mencoba untuk melihat kembali ke
Alkitab dan tidak bisa menemukan
apa-apa. Pada saat ini saya tidak
tahu apa-apa tentang Islam dan kemudian,
apa yang saya dianggap sebagai mukjizat
terjadi. Kakak saya telah mengunjungi
masjid di Yerusalem dan
sangat terkesan bahwa sementara pada
satu sisi berdenyut-denyut dengan kehidupan
(Tidak seperti gereja-gereja dan sinagog
yang kosong), di sisi lain
Sebaliknya, sebuah. suasana damai dan
ketenangan menang.

Yusuf Islam


Al-Qur'an
Ketika ia datang ke London, dia
membawa kembali terjemahan
Quran, yang dia berikan kepada saya. Dia
tidak menjadi seorang Muslim, tetapi ia merasa
sesuatu dalam agama ini, dan
pikir saya akan menemukan sesuatu di dalamnya
juga.
Selain itu, ketika saya menerima
buku, (sebuah panduan yang akan menjelaskan
semuanya padaku: siapa aku? Apa
adalah tujuan hidup? Apa yang
kenyataan dan apa yang akan menjadi
realitas, dan di mana Aku datang dari? Aku
menyadari bahwa ini adalah benar
agama - agama tidak dalam arti
Barat memahami itu, bukan jenis
hanya untuk hari tua Anda. Di Barat
siapa pun yang ingin merangkul
agama dan membuatnya satu-satunya cara
hidup adalah dianggap sebagai fanatik. Saya bukan
fanatik, saya pada mulanya bingung
antara tubuh dan jiwa.
Lalu aku menyadari bahwa tubuh dan
jiwa tidak terpisah dan Anda tidak memiliki
untuk pergi ke gunung yang akan agama;
kita harus mengikuti kehendak Allah, maka
kita dapat naik lebih tinggi daripada
malaikat. Hal pertama yang saya ingin
lakukan sekarang adalah menjadi seorang Muslim.
Saya menyadari segala sesuatu yang
milik Allah, tidur yang tidak
Dia tidak menyalip. Dia menciptakan
segalanya. Pada titik ini aku mulai
kehilangan kebanggaan dalam diriku, karena belah
Aku pikir aku alasan ada di sini
itu karena kebesaran sendiri.
Namun, saya menyadari bahwa saya tidak
membuat diriku, dan seluruh
Tujuan saya berada di sini adalah
menyampaikan kepada ajaran yang telah
disempurnakan oleh agama yang kita kenal sebagai
Al-Islam. Pada titik ini, saya mulai
menemukan iman saya, saya merasa bahwa saya
Muslim membaca Quran. Aku
sekarang menyadari bahwa semua nabi yang dikirim oleh Tuhan membawa sama
pesan. Lalu mengapa orang-orang Yahudi
dan Kristen berbeda? Aku tahu
sekarang bagaimana orang Yahudi tidak menerima
Yesus sebagai Mesias dan bahwa mereka
telah berubah Firman-Nya. Bahkan
Kristen salah mengerti Tuhan
Firman dan Yesus disebut anak
Allah. Setiap hal yang membuat begitu banyak
akal. Inilah keindahan
Quran; ia meminta Anda untuk mencerminkan dan
alasan dan tidak untuk menyembah matahari atau
bulan tetapi Dia yang telah
menciptakan segalanya. Al-Qur'an meminta
manusia untuk merenungkan bulan, matahari,
dan ciptaan Allah pada umumnya. Apakah
Anda menyadari betapa berbedanya matahari
dari bulan? Mereka di berbagai
jarak dari bumi, namun tampaknya
ukuran yang sama kepada kami: di kali
tampaknya tumpang tindih yang lain.
Bahkan ketika banyak
astronot pergi ke ruang angkasa, mereka melihat
signifikan ukuran bumi dan
luasnya ruang, mereka menjadi sangat
agama, karena mereka telah melihat
Ayat-ayat Allah (swt).
Ketika saya membaca Quran lebih lanjut, itu
berbicara tentang doa, kebaikan, dan
amal. Aku bukanlah seorang Muslim, tapi
Saya merasa bahwa satu-satunya jawaban bagi saya
adalah Quran, dan Allah telah mengirimnya
kepada saya dan saya merahasiakannya.
Namun demikian, Quran juga berbicara
pada tingkat yang berbeda. Aku mulai
memahami pada tingkatan lain, di mana
Quran mengatakan "Mereka yang percaya
tidak mengambil kafir untuk teman-teman
dan orang beriman adalah saudara. "
Dengan demikian, pada titik ini aku ingin bertemu
saudara saya yang Muslim.

Konversi
Lalu aku memutuskan untuk perjalanan ke
Yerusalem (sebagai saudara saya yang dilakukan)
Di Yerusalem, saya pergi ke masjid
dan duduk. Seorang pria bertanya kepada saya
apa yang saya inginkan. Kukatakan padanya bahwa aku adalah seorang
Muslim. Dia bertanya apa yang saya
nama, saya mengatakan kepadanya Dia "Stevens."
bingung. Saya kemudian bergabung doa
meskipun tidak begitu berhasil. Kembali di
London, saya bertemu dengan seorang adik bernama Nafisa.
Saya katakan padanya aku ingin memeluk Islam
dan dia mengarahkan saya ke Baru
Bupati Masjid. Ini pada tahun 1977,
sekitar 1 1 / 2 tahun setelah saya menerima
Quran. Sekarang saya menyadari bahwa saya harus
menyingkirkan harga diriku, menyingkirkan iblis
(setan) dan menghadapi satu arah. Jadi pada
hari Jumat, setelah Jummah saya pergi ke
Imam dan menyatakan iman saya (yang
Kalima) di tangannya. Anda telah
sebelum Anda seseorang yang telah
mencapai ketenaran dan kekayaan.
Namun, bimbingan sesuatu
yang menghindari saya, tidak peduli seberapa keras aku
mencoba sampai aku menunjukkan Quran.
Sekarang saya menyadari, saya bisa mendapatkan langsung
kontak dengan Allah, tidak seperti
Kristen atau agama lain.
Sebagai seorang wanita Hindu mengatakan kepada saya, "Anda
tidak memahami Hindu, kami
percaya pada satu Tuhan, kita menggunakan
benda (berhala) untuk hanya
berkonsentrasi "Apa yang dia katakan.
adalah bahwa untuk mencapai Tuhan satu
harus menciptakan asosiasi yang berhala
untuk tujuan tersebut. Namun, Islam
menghilangkan semua hambatan, satu-satunya
hal yang bergerak yang beriman dari
orang-orang kafir adalah shalat (doa).
Ini adalah proses pemurnian.
Akhirnya, saya ingin mengatakan bahwa segala sesuatu
Saya lakukan adalah untuk kesenangan Allah dan
berdoa agar Anda mendapatkan beberapa inspirasi
dari pengalaman saya. Selanjutnya,
Saya ingin menekankan bahwa saya tidak
terkena setiap muslim sebelum aku
memeluk Islam. Saya membaca Quran
pertama dan menyadari tidak ada orang
sempurna, Islam adalah sempurna, dan jika kita
meniru perilaku Suci
Nabi (saw) kita akan
sukses. Semoga Allah (swt) memberi kita
bimbingan untuk mengikuti jalan yang
Ummah Muhammad (pbuh).
Ammeen.


Saudara anda dalam Islam
Yusuf Islam /
(Cat Steven's sebelum)
[ Read More ]

Do'a niat melaksanakan shaum Sunnah senin - kamis adalah:
Nawaitu shauma ghodiin an ada’i sunnatun isnain lilahita’ala ..
Aku niat berpuasa sunah pada hari senin hanya karena Allah ..


Dan Do'a berbuka puasa adalah sbb:
[ Read More ]


 Wanita itu sudah tua, namun semangat perjuangannya tetap menyala seperti wanita yang masih muda. Setiap tutur kata yang dikeluarkannya selalu menjadi pendorong dan bualan orang disekitarnya. Maklumlah, ia memang seorang penyair dua zaman, maka tidak kurang pula bercakap dalam bentuk syair. Al-Khansa bin Amru, demikianlah nama wanita itu. Dia merupakan wanita yang terkenal cantik dan pandai di kalangan orang Arab. Dia pernah bersyair mengenang kematian saudaranya yang bernama Sakhr :
"Setiap mega terbit, dia mengingatkan aku pada Sakhr, malang. Aku pula masih teringatkan dia setiap mega hilang dii ufuk barat Kalaulah tidak kerana terlalu ramai orang menangis di sampingku ke atas mayat-mayat mereka, nescaya aku bunuh diriku."
Setelah Khansa memeluk Islam, keberanian dan kepandaiannya bersyair telah digunakan untuk menyemarakkan semangat para pejuang Islam. Ia mempunyai empat orang putera yang kesemuanya diajar ilmu bersyair dna dididik berjuang dengan berani. Kemudian puteranya itu telah diserahkan untuk berjuang demi kemenangan dan kepentingan Islam. Khansa telah mengajar anaknya sejak kecil lagi agar jangan takut menghadapi peperangan dan cabaran.
Pada tahun 14 Hijrah, Khalifah Umar Ibnul Khattab menyediakan satu pasukan tempur untuk menentang Farsi. Semua Islam dari berbagai kabilah telah dikerahkan untuk menuju ke medan perang, maka terkumpullah seramai 41,000 orang tentera. Khansa telah mengerahkan keempat-empat puteranya agar ikut mengangkat senjata dalam perang suci itu. Khansa sendiri juga ikut ke medan perang dalam kumpulan pasukan wanita yang bertugas merawat dan menaikkan semangat pejuan tentera Islam.
Dengarlah nasihat Khansa kepada putera-puteranya yang sebentar lagi akan ke medan perang, "Wahai anak-anakku! Kamu telah memilih Islam dengan rela hati. Kemudian kamu berhijrah dengan sukarela pula. Demi Allah, yang tiada tuhan selain Dia, sesungguhnya kamu sekalian adalah putera-putera dari seorang lelaki dan seorang wanita. Aku tidak pernah mengkhianati ayahmu, aku tidak pernah memburuk-burukkan saudara-maramu, aku tidak pernah merendahkan keturuna kamu, dan aku tidak pernah mengubah perhubungan kamu. Kamu telah tahu pahala yang disediakan oleh Allah kepada kaum muslimin dalam memerangi kaum kafir itu. Ketahuilah bahawasaya kampung yang kekal itu lebih baik daripada kampung yang binasa."
Kemudian Khansa membacakan satu ayat dari surah Ali Imran yang bermaksud, "Wahai orang yang beriman! Sabarlah, dan sempurnakanlah kesabaran itu, dan teguhkanlah kedudukan kamu, dan patuhlah kepada Allah, moga-moga menjadi orang yang beruntung." Putera-putera Khansa tertunduk khusyuk mendengar nasihat bonda yang disayanginya.
Seterusnya Khansa berkata, "Jika kalian bangun esok pagi, insya Allah dalam keadaan selamat, maka keluarlah untuk berperang dengan musuh kamu. Gunakanlah semua pengalamanmu dan mohonlah pertolongan dari Allah. Jika kamu melihat api pertempuran semakin hebat dan kamu dikelilingi oleh api peperangan yang sedang bergejolak, masuklah akmu ke dalamnya. Dan dapatkanlah puncanya ketika terjadi perlagaan pertempurannya, semoga kamu akan berjaya mendapat balasan di kampung yang abadi, dan tempat tinggal yang kekal."
Subuh esoknya semua tentera Islam sudah berada di tikar sembahyang masing-masing untuk mengerjakan perintah Allah iaitu solat Subuh, kemudian berdoa moga-moga Allah memberikan mereka kemenangan atau syurga. Kemudian Saad bin Abu Waqas panglima besar Islam telah memberikan arahan agar bersiap-sedia sebaik sahaja semboyan perang berbunyi. Perang satu lawan satu pun bermula dua hari. Pada hari ketiga bermulalah pertempuran besar-besaran. 41,000 orang tentera Islam melawan tentera Farsi yang berjumlah 200,000 orang. Pasukan Islam mendapat tentangan hebat, namun mereka tetap yakin akan pertolongan Allah .
Putera-putera Khansa maju untuk merebut peluang memasuki syurga. Berkat dorongan dan nasihat dari bondanya, mereka tidak sedikit pun berasa takut. Sambil mengibas-ngibaskan pedang, salah seorang dari mereka bersyair,
"Hai saudara-saudaraku! Ibu tua kita yang banyak pengalaman itu, telah memanggil kita semalam dan membekalkan nasihat. Semua mutiara yang keluar dari mulutnya bernas dan berfaedah. Insya Allah akan kita buktikan sedikit masa lagi."
Kemudian ia maju menetak setiap musuh yang datang. Seterusnya disusul pula oleh anak kedua maju dan menentang setiap musuh yang mencabar. Dengan semangat yang berapi-api ia bersyair,
"Demi Allah! Kami tidak akan melanggar nasihat dari ibu tua kami Nasihatnya wajib ditaati dengan ikhlas dan rela hati Segeralah bertempur, segeralah bertarung dan menggempur mush-musuh bersama-sama Sehingga kau lihat keluarga Kaisar musnah."
Anak Khansa yang ketiga pula segera melompat dengan beraninya dan bersyair,
"Sungguh ibu tua kami kuat keazamannya, tetap tegas tidak goncang Beliau telah menggalakkan kita agar bertindak cekap dan berakal cemerlang Itulah nasihat seorang ibu tua yang mengambil berat terhadap anak-anaknya sendiri Mari! Segera memasuki medan tempur dan segeralah untuk mempertahankan diri Dapatkan kemenangan yang bakal membawakegembiraan di dalam hati Atau tempuhlah kematian yang bakal mewarisi kehidupan yang abadi."
Akhir sekali anak keempat menghunus pedang dan melompat menyusul abang-abangnya. Untuk menaikkan semangatnya ia pun bersyair,
"Bukanlah aku putera Khansa', bukanlah aku anak jantan Dan bukanlah pula kerana 'Amru yang pujiannya sudah lama terkenal Kalau aku tidak membuat tentera asing yang berkelompok-kelompok itu terjunam ke jurang bahay, dan musnah mangsa oleh senjataku."
Bergelutlah keempat-empat putera Khansa dengan tekad bulat untuk mendapatkan syurga diiringi oleh doa munajat bondanya yang berada di garis belakang. Pertempuran terus hebat. Tentera Islam pada mulanya kebingungan dan kacau kerana pada mulanya tentera Farsi menggunakan tentera bergajah di barisan hadapan, sementara tentera berjalan kaki berlindung di belakang binatang tahan lasak itu. Namun tentera Islam dapat mencederakan gajah-gajah itu dengan memanah mata dan bahagian-bahagian lainnya. Gajah yang cedera itu marah dengan menghempaskan tuan yang menungganginya, memijak-mijak tentera Farsi yang lannya. Kesempatan ini digunakan oleh pihak Islam untuk memusnahkan mereka. Panglima perang bermahkota Farsi dapat dipenggal kepalanya, akhirnya mereka lari lintang-pukang menyeberangi sungai dan dipanah oleh pasukan Islam hingga air sungai menjadi merah. Pasukan Farsi kalah teruk, dari 200,000 tenteranya hanya sebahagian kecil sahaja yang dapat menyelamatkan diri.
Umat Islam lega. Kini mereka mengumpul dan mengira tentera Islam yang gugur. Ternyata yang beruntung menemui syahid di medan Kadisia itu berjumlah lebih kurang 7,000 orang. Dan daripada 7,000 orang syuhada itu terbujur empat orang adik-beradik Khansa. Seketika itu juga ramailah tentera Islam yang datang menemui Khansa memberitahukan bahawa keempat-empat anaknya telah menemui syahid. Al-Khansa menerima berita itu dengan tenang, gembira dan hati tidak bergoncang. Al-Khansa terus memuji Allah dengan ucapan,
"Segala puji bagi Allah, yang telah memuliakanku dengan mensyahidkan mereka, dan aku mengahrapkan darii Tuhanku, agar Dia mengumpulkan aku dengan mereka di tempat tinggal yang kekal dengan rahmat-Nya!"
Al-Khansa kembali semula ke Madinah bersama para perajurit yang masih hidup dengan meninggalkan mayat-mayat puteranya di medan pertempuran Kadisia. Dari peristiwa peperanan itu pula wanita penyair ini mendapat gelaran kehormatan 'Ummu syuhada yang ertinya ibu kepada orang-orang yang mati syahid."
(SELESAI)
[ Read More ]